Ini Sektor-sektor yang Rentan Terdampak Ancaman Resesi AS

IDXChannel - Baru-baru ini The Federal Reserve (The Fed) atau Bank Sentral Amerika Serikat (AS) menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin atau 0,75%, menjadi 1,5-1,75%. Kenaikan ini menjadi yang terbesar sejak 1994.
Hal ini dilakukan demi menurunkan inflasi tinggi dan untuk memulihkan stabilitas harga. Namun, kebijakan tersebut dinilai dapat memicu resesi di Amerika Serikat.
Bank investasi JP Morgan menyatakan, kemungkinan Amerika Serikat mengalami resesi saat ini mencapai 85%, jika dilihat dari pergerakan harga di pasar saham.
Apabila Negeri Paman Sam itu terkena resesi, sektor apa saja yang akan terkena dampaknya secara langsung? Berikut daftarnya:
Pasar Global
The Fed dapat dibilang merupakan pusat ekonomi dunia. Kebijakan The Fed akan menjadi tolak ukur yang digunakan bank sentral negara tersebut untuk membuat kebijakan. Sehingga sangat wajar apabila keputusan The Fed akan mempengaruhi kondisi pasar domestik maupun internasional. Hal ini termasuk kebijakan kenaikan suku bunga The Fed.
AS Resesi Bahayakah Bagi Ekonomi Indonesia?
Dalam kebijakan moneter, The Fed juga memiliki hak berbasis utang, menjalankan monopoli pencetakan uang berbasis utang, serta kekuasaan mencetak uang dan utang di bawah kendali swasta, bukan pemerintah.
Tentunya hal ini berpengaruh kepada nilai dolar sebagai alat tukar resmi internasional. Sebagian besar negara menggunakan negara sebagai cadangan devisa negara. Apabila dolar mengalami gangguan, hal ini juga akan mempengaruhi kondisi ekonomi negara lain.
Sektor Keuangan
Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan turut mengatakan bahwa efek resesi Amerika akan dirasakan Indonesia, cepat maupun lambat. Dampak yang paling terasa dimulai dari pasar keuangan dengan kemunculan capital outflow.
Hal ini akan berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah dan saham. Selain itu, kan terjadi penurunan kinerja instrumen investasi. Bentuk investasi yang aman cenderung lebih dipilih investor dalam menempatkan dana investasinya.
Sektor Riil
Kegiatan ekspor juga akan terkena pengaruh signifikan dari resesi Amerika Serikat. AS sendiri merupakan mitra dagang utama Indonesia. Apabila ekonomi Negeri Paman Sam itu melambat, maka permintaan akan Amerika Serikat akan semakin berkurang dibandingkan keadaan normal.
Hal ini akan memberikan dampak keras terhadap masyarakat. Sehingga, pemerintah diharapkan sudah mempersiapkan rencana antisipasi.
Resesi juga membuat sektor riil cenderung menahan kapasitas produksi akibat terjadinya perlambatan ekonomi. Hal ini kemudian akan memicu pemutusan hubungan kerja (PHK), bahkan mungkin membuat perusahaan menutup operasionalnya. (TYO)
Diolah tim Litbang MPI