IDXChannel - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkomitmen mengakselerasi permasalahan elektrifikasi di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal). Salah satu kebijakan strategis yang ditempuh melalui optimalisasi pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
"Pemerintah ingin memenuhi kebutuhan listrik bagi seluruh masyarakat. Jadi pemberian akses (energi) merupakan program prioritas pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM," jelas Direktur Aneka EBT Ditjen EBTKE, Chrisnawan Anditya, dalam siaran pers, Minggu (15/8/2021).
Chrisnawan menyampaikan, secara garis besar ada tiga pendekatan yang dilakukan pemerintah untuk mengalirkan listrik ke daerah-daerah terpencil. Tiga pendekatan tersebut dilakukan melalui pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, yaitu perpanjangan jaringan (grid), pengembangan off-grid atau mini grid, dan program pra-elektrifikasi.
Untuk pendekatan melalui metode ekpansi grid bisa diimplementasikan apabila di daerah tersebut sudah dekat dengan jaringan listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). "Dengan menarik jaringan (yang sudah ada) masyarakat bisa menikmati listrik," ungkap Chrisnawan.
Sementara bagi suatu daerah yang penduduknya terpusat dan jauh dari jaringan PLN, maka akan dikembangkan secara off-grid. "Ini dilihat dari potensi yang ada. Misalnya ada hidro atau biomassa, itu yang kita dorong. Upaya ini sudah kita dorong dengan membantu PLT Surya komunal 100 kWp untuk 300 rumah tangga," jelas Crisnawan.