IDXChannel - Direktur Utama PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero) Budi Noviantoro membuka peluang bagi perusahaan swasta untuk menjalin kerja sama dalam pengadaan infrastruktur kereta di Indonesia.
Hal itu dikarenakan, peluang investasi di bidang pembangunan infrastruktur kereta di Indonesia masih terbuka lebar.
"Saya berharap ya (ada kerja sama pembiayaan bagi pengadaan infrastruktur kereta), karena peluang untuk membangun infrastruktur kereta api di Indonesia masih sangat banyak," katanya setelah melakukan Penandatanganan Kerjasama Fasilitas Pembiayaan antara Industri Kereta Api Persero (INKA) dengan PT Bank Muamalat di Jakarta, Jumat (30/9/2022).
"Jadi saya pikir pemerintah melalui pembiayaan APBN jangan banyak-banyak lah, harusnya ya BUMN dengan beberapa private company ini mulai masuk kesana," tambahnya.
Budi mengatakan bahwa hal tersebut memanglah tidak mudah, namun harus di coba dan dirinya tetap optimis bahwa kedepannya akan ada kerja sama lebih lanjut dalam pembiayaan infrastruktur kereta api maupun bus listrik.
"Inikan bisnisnya awal (Kerjasama Fasilitas Pembiayaan antara Industri Kereta Api Persero (INKA) dengan PT Bank Muamalat), saya berharap bahwa nantinya protect lainya bisa dibiayai oleh Bank Muamalat," katanya.
Sebagai informasi, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menyalurkan pembiayaan kepada PT PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero) senilai Rp150 miliar untuk proyek pengadaan bus listrik sebagai sarana transportasi pada gelaran KTT G20 di Bali.
Adapun pembiayaan ini menggunakan akad musyarakah dengan maksimal tenor 4 tahun. Selain digunakan untuk mendukung pelaksanaan G20, pembiayaan pengadaan bus listrik ini juga ditujukan untuk proyek penyediaan transportasi umum daerah Surabaya dan Bandung hasil kerja sama PT INKA dan Perum DAMRI lewat skema Buy The Service (BTS).
(DES)