Sementara itu, Luhut mengungkapkan pemberian insentif yang akan diberikan pada 20 Maret berguna bagi keberlanjutan investasi kendaraan listrik di Indonesia.
Hal tersebut lantaran selama ini kendala investasi kendaraan listrik yang masuk ke indonesia, karena belum adanya insentif yang diberikan oleh pemerintah terhadap kendaraan listrik.
"Karena kendala dari mereka masih ingin melihat Indonesia memberikan insentif yang sama atau tidak dan negara yang memproduksi sama seperti jni," kata Luhut dalam Konferensi Pers di Kantornya, Senin (6/3/2023).
Selain itu, akan ada dua perusahaan kendaraan listrik terbesar di dunia yang sedang dalam tahap finalisasi. "Ini juga menjadi sangat penting karena ada dua produsen kendaraan (EV) besar dunia yang sedang kita difinalisasikan," tambah dia.