"Kenapa orang milih naik motor, karena motor paling murah," sambungnya.
Yayat mengatakan seharusnya Pemerintah bisa lebih berani untuk menggelontorkan subsidi terhadap transportasi umum. Sehingga biaya menggunakan transportasi umum harus jauh lebih murah dibanding menggunakan kendaraan pribadi.
Hanya dengan itu, masyarakat akhirnya bisa lebih memilih menggunakan transportasi umum.
"Kalau di Malaysia itu ada namanya MY50 atau MY100, MY50 itu artinya sekitar Rp150 ribu lebih, MY100 itu sekitar Rp300 ribu lebih, itu bisa dipakai sebulan. Kalau ada kartu itu di Jakarta, dimana orang dengan kartu yang diberikan pemerintah itu bisa pulang pergi, bisa keren bangat. Pindah ke LRT oke, pindah ke MRT oke. Kalau kita masih mahal, naik LRT paling mahal Rp24 ribu, nanti pindah ke KRL bayar lagi," kata Yayat.
"Kalau masyarakat dipindahkan ke angkutan umum, kasih masyarakat, karyawan, ASN, atau yang naik transportasi umum, dapat insentif berupa tarif yang bisa dipakai satu bulan," sambungnya.
Menurutnya sektor transportasi ini menjadi salah satu penyumbang dalam buruknya kondisi udara di Jakarta belakangan ini. Mengingat jumlah kendaraan pribadi di Jakarta sendiri melebihi jumlah populasi Jakarta sendiri. Makanya pemerintah menghimbau masyarakat untuk menggunakan transportasi umum.