Dengan kedua entitas tersebut, dia optimis bila PLN mampu mengidentifikasi value chain yang mendorong entitas baru punya keunggulan kompetisi.
"Dalam proses ini yang tadinya berserak agak sulit membangun kompetisi yang pas, adanya entitas baru ini kami lebih mudah membangun kompetisi yang pas," kata dia.
Untuk anak usaha Biomassa, nantinya mengurus rantai pasok dari kebutuhan biomassa PLN. Apalagi, sejauh ini PLN memanfaatkan teknologi co-firing di PLTU. Di mana, perseroan membutuhkan 10 juta biomassa per tahunnya.
"Kita akan butuh 10 juta biomassa per tahun sehingga kita sangat membutuhkan entitas yang fokus mengurusi ini," ungkap Darmawan.