sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Intip Progres Smelter Aluminium Milik Adaro Minerals (ADMR)

Economics editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
22/08/2023 17:22 WIB
PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) mengantongi pembiayaan untuk smelter aluminium berkapasitas 500.000 ton per tahun di Kalimantan Utara.
Intip Progres Smelter Aluminium Milik Adaro Minerals (ADMR) (Foto: MNC Media)
Intip Progres Smelter Aluminium Milik Adaro Minerals (ADMR) (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) mengantongi pembiayaan untuk smelter aluminium berkapasitas 500.000 ton per tahun di Kalimantan Utara.

Pembiayaan ini termasuk USD981,4 juta dan Rp1,54 triliun dalam proyek pembangunan smelter aluminium di bawah PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI).

“Pembiayaan ini termasuk USD981,4 juta dan Rp1,54 triliun,” kata Presiden Direktur ADMR Christian Ariano Rachmat dalam keterangan resminya, Senin (21/8/2023).

Hingga saat ini PT KAI telah menyelesaikan persiapan lahan, pekerjaan tanah serta konstruksi jeti sementara, dan terus melanjutkan konstruksi fasilitas infrastruktur lainnya.

Lebih lanjut, perseroan berada pada posisi yang mendukung inisiatif hilirisasi Indonesia melalui smelter aluminium yang tengah dalam proses pembangunan tersebut.

“Kami menyambut peluang menumbuhkan bisnis pengolahan mineral secara berkelanjutan dengan penuh semangat, dan tetap berfokus pada eksekusi proyek-proyek strategis secara bertanggung jawab,” imbuh Christian.

Adapun smelter aluminium ini diharapkan mencapai commercial operation date (COD) pada kuartal II tahun 2025 mendatang. Sebelumnya, Christian menyampaikan bahwa pembangunan smelter tersebut membutuhkan dana sebesar USD2 miliar. 

Di mana, dana yang dialokasikan untuk pembangunan smelter PT KAI terpisah dari dana belanja modal atau capital expenditure (capex) yang disiapkan perseroan.

Perihal kinerja, per semester pertama 2023 ADMR membukukan laba USD163,51 juta atau Rp2,50 triliun di enam bulan pertama 2023. 

Angka itu turun 19,05% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD202,01 juta. Meski laba susut, omzet ADMR naik 6,41% menjadi USD463,60 juta atau Rp7,10 triliun, dari sebelumnya sebesar USD435,65 juta. 

Adapun kenaikan tersebut ditopang oleh kenaikan pada volume penjualan sebesar 42% yang diimbangi dengan penurunan harga jual rata-rata sebesar 25%. 

(DES)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement