sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Investasi Energi Global Tembus Rp53.700 Triliun pada 2025, Tenaga Surya Kalahkan Migas dan Batu Bara

Economics editor Wahyu Dwi Anggoro
05/06/2025 14:37 WIB
Investasi energi global akan mencapai USD3,3 triliun atau sekitar Rp53.700 triliun pada 2025.
Investasi Energi Global Tembus Rp53.700 Triliun pada 2025, Tenaga Surya Kalahkan Migas dan Batu Bara. (Foto: Freepik)
Investasi Energi Global Tembus Rp53.700 Triliun pada 2025, Tenaga Surya Kalahkan Migas dan Batu Bara. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Investasi energi global akan mencapai USD3,3 triliun atau sekitar Rp53.700 triliun pada 2025.

Menurut laporan World Energy Investment 2025 yang dirilis Internasional Energy Agency (IEA) pada Kamis (5/6/2025), investasi di sektor energi bersih jauh lebih tinggi dibandingkan di industri bahan bakar fosil.

IEA memprediksi investasi di sektor energi bersih mencapai USD2,2 triliun tahun ini, dibandingkan USD1,1 triliun di industri bahan bakar fosil.

Sektor energi bersih mencakup antara lain energi terbarukan, nuklir, dan bahan bakar rendah emisi. Sementara itu, industri bahan bakar fosil terdiri dari minyak bumi, gas alam, dan batu bara.

 “Di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi yang mengaburkan prospek dunia energi, kami melihat keamanan energi muncul sebagai pendorong utama pertumbuhan investasi global tahun ini hingga mencapai rekor USD3,3 triliun karena negara-negara dan perusahaan berupaya melindungi diri dari berbagai risiko,” kata Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol dalam siaran persnya.

“China sejauh ini merupakan investor energi terbesar secara global, menghabiskan dua kali lebih banyak untuk energi daripada Uni Eropa – dan hampir sama banyaknya dengan gabungan Uni Eropa dan Amerika Serikat," katanya.

Investasi di sektor tenaga surya diperkirakan mencapai USD450 miliar pada 2025, tertinggi di antara sumber energi lainnya.

Investasi di sektor baterai penyimpanan juga meningkat pesat, melonjak di atas USD65 miliar tahun ini.

Arus modal ke tenaga nuklir telah tumbuh sebesar 50 persen selama lima tahun terakhir dan akan mencapai sekitar USD75 miliar pada 2025. (Wahyu Dwi Anggoro)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement