sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Investor! Jangan Ragu Investasi di RI, Listrik Berlimpah

Economics editor Oktiani Endarwati
13/10/2021 14:25 WIB
Bagi para calon investor yang ingin menanamkan modalnya untuk investasi di Indonesia. Pasalnya, PLN memastikan ketersediaan pasokan listrik berlimpah.
Investor! Jangan Ragu Investasi di RI, Listrik Berlimpah (FOTO: MNC Media)
Investor! Jangan Ragu Investasi di RI, Listrik Berlimpah (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Kabar baik bagi para calon investor yang ingin menanamkan modalnya untuk investasi di Indonesia. Pasalnya, PT PLN (Persero) memastikan ketersediaan pasokan listrik yang berlimpah.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan, pasokan listrik yang berlimpah saat ini bertujuan agar para investor yang ingin berinvestasi di Indonesia tidak lagi mempertanyakan terkait ketersediaan listrik maupun infrastruktur pendukung lainnya.

"Artinya, dengan ketersediaan yang cukup besar, kita harapkan investor tidak ragu untuk meningkatkan investasinya di Indonesia. Listriknya sudah ada," ujarnya dalam Major Launch New Features on PLN Mobile, Rabu (13/10/2021).

Hingga September 2021, pertumbuhan konsumsi listrik mencapai 4,42% menjadi 187,78 terawatt hour (TWh) secara year on year. Penjualan listrik PLN diproyeksikan bakal terus meningkat menembus 252,51 TWh hingga akhir tahun 2021, atau tumbuh sebesar 4,71% dibanding tahun lalu. 

Bob melanjutkan, dalam meningkatkan permintaan listrik, PLN juga melakukan upaya strategi intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi dilakukan pada pelanggan yang sudah ada dengan mengajak masyarakat mengoptimalkan penggunaan listrik dalam kehidupan sehari-hari.

"Misalnya untuk menanak nasi bisa beralih menggunakan rice cooker. Kemudian kompor LPG kini bisa beralih ke kompor listrik. Semua peralatan di rumah bisa beralih menggunakan basis listrik," ungkapnya.

Untuk upaya ekstensifikasi, PLN mendorong industri-industri yang selama ini menggunakan pembangkit sendiri beralih menggunakan listrik dari PLN. "Ada ahlinya, yaitu PLN. Pelanggan mengurus bisnisnya, PLN yang mengurus listriknya," imbuh Bob. 

Bob menambahkan, saat ini penggunaan listrik di negara maju sudah mencapai 4.000 kWh per kapita karena menggunakan listrik untuk berbagai keperluan. Sementara Indonesia masih 1.250 kWh per kapita.

"Ini yang harus kita dorong terus agar listrik bisa jadi sumber kemudahan, kenyamanan, dan kebahagiaan dalam melakukan aktivitas," tandasnya. (RAMA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement