"Ini adalah platform kita untuk memaparkan bahwa Indonesia juga berperan aktif dalam program ini dengan menjabarkan rencananya, terutama dari segi penggunaan energi baru terbarukan yang memang justru akan lebih banyak terkonsentrasi atau 76 persen ini sampai tahun 2030," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menekankan pentingnya menjadikan keberlanjutan sebagai arus utama dalam kebijakan pembangunan nasional, khususnya sektor infrastruktur.
"Sustainability atau tema keberlanjutan ini bukan hanya menjadi tema di mana-mana di seluruh dunia, tapi juga harus menjadi mainstream, harus kita utamakan dalam arah dan kebijakan pembangunan nasional ke depan termasuk khususnya di bidang infrastruktur," kata dia.
Ia menyoroti pentingnya kolaborasi dan dukungan investasi untuk mencapai target iklim yang ambisius. Menurutnya dengan dukungan penuh termasuk dari sisi pendanaan, kebijakan serta langkah-langkah yang tepat, diharapkan Indonesia mampu memitigasi pemanasan global serta krisis iklim.
"Saya rasa kita bisa menjadi jangkar yang kuat karena ini melibatkan banyak sekali kementerian dan lembaga termasuk juga pusat dan daerah. Semoga ini menjadi langkah yang baik untuk Indonesia ke depan," ujar AHY.