IDXChannel - Para remaja Palestina terlihat melompati trampolin dan melompati rintangan di dalam tenda yang menjulang tinggi di pinggiran Ramallah, pusat keuangan Tepi Barat yang diduduki.
Namun, tantangan tidak hanya dihadapi oleh siswa sirkus di paviliun: direktur sekolah juga menghadapi kesulitan keuangan untuk membeli tenda dari Eropa dan trampolin dari Asia.
"Menghadapi pembayaran internasional menjadi penderitaan bagi kami," kata Mohamad Rabah, kepala Sekolah Sirkus Palestina, menjelaskan proses birokratis yang bisa menunda pengiriman peralatan hingga satu bulan.
Perbankan di wilayah Palestina cukup sulit karena Otoritas Palestina (PA) tengah diperiksa terkait dugaan pembiayaan teror, yang menghambat transaksi.
Sejak 1967, Israel telah menduduki Tepi Barat. Hubungan ekonomi yang kuat memungkinkan dua lembaga pemberi pinjaman Israel berfungsi sebagai bank koresponden di wilayah Palestina.