IDXChannel - Indonesia telah ditunjuk sebagai penyelenggaraan Presidensi Business 20 (B20) tahun 2022. Ada tiga prioritas yang akan dibawa dalam forum internasional tersebut untuk mewujudkan pemulihan ekonomi.
Pertama, mengupas pemulihan dan pertumbuhan yang kolaboratif. Mewujudkan hal tersebut Indonesia akan memfasilitasi kerja sama antar negara untuk mencapai pemulihan yang kuat dan merata.
Kemudian Kedua, Mendorong terciptanya ekonki global yang inovatif, untuk hal ini Indonesia nantinya akan mendukung percepatan adopsi teknologi dan Inovasi Industri.
Ketiga, Mewujudkan masa depan yang inklusif dan berkelanjutan, Indonesia siap memberdayakan perempuan dan UMKM untuk memaksimalkan potensi ekonomi global, serta mendukung ekonomi yang supportif terhadap keberlangsungan bumi.
Dalam upaya pemenuhan visi ini, B20 Indonesia mengupayakan rekomendasi kebijakan yang saling menguntungkan dalam ekosistem global, pertumbuhan yang dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, serta menyeimbangkan antara momentum jangka pendek dengan dampak jangka panjang.
Rekomendasi kebijakan yang hendak disusun nantinya akan menjunjung filosofi Recovery - pemulihan yang memperkuat ekonomi global di masa pasca pandemi, Reform - reformasi yang membentuk ekonomi di masa new normal, dan Resilience - ketahanan yang menciptakan kebijakan kemampuan bertahan menghadapi situasi yang tidak menentu.
Selain itu, Presidensi B20 juga memberikan momentum bagi Indonesia untuk menampilkan (showcasing) langkah-langkah reformasi struktural di tengah pandemi, seperti terbitnya UU Cipta Kerja dan Indonesia Investment Authority (Souvereign Wealth Fund).
Sehingga, pada gilirannya, akan meningkatkan confidence Investor Global, membantu percepatan pemulihan ekonomi dan mendorong kemitraan ekonomi pada tingkat global yang saling menguntungkan.
Dalam Presidensi B20 Indonesia membentuk 7 gugus tugas (Task Force)/Action Council yang meliputi Trade and Investment, Future of Work and Education, Finance & Infrastructure, Energy, Climate and Sustainability, Integrity and Compliance, serta juga Women in Business Action Council.
Gugus tugas ini telah dibentuk untuk memastikan rekomendasi kebijakan yang diberikan bersifat inklusif, berkelanjutan serta meningkatkan kesejahteraan dan pemulihan ekonomi, baik Indonesia maupun negara-negara G20 lainnya.
Koordinator Wakil Ketua Umum III Kadin dan CEO Sintesa Group, Shinta Widjaja Kamdani, optimis pada forum ini dapat membawa bisnis Indonesia ke ranah global.
“Kami terhormat dan siap untuk membawa bisnis Indonesia ke ranah global dalam iklim yang semakin dinamis ini. Rangkaian acara dari Inception Meeting, side event serta lainnya yang telah kami canangkan diharapkan menghasilkan kerjasama kolaboratif untuk pertumbuhan inovatif, inklusif dan berkelanjutan,” ujar Shinta, yang dikutip MNC Portal, Sabtu (9/10/2021).
Rangkaian kegiatan B20 Indonesia akan resmi dimulai pada tanggal 24-25 Januari 2022 melalui kegiatan Inception Meeting yang menandai dimulainya Presidensi B20 Indonesia. (TYO)