IDXChannel - Mesir telah ditunjuk sebagai tuan rumah dalam KTT Perubahan Iklim PBB (Conference of Parties/COP) 27, pada November 2022 mendatang. Dalam event tersebut, Mesir menyerukan kepada negara-negara Afrika lain agar lebih berhemat dalam mengkonsumsi gas di dalam negerinya.
Seruan ini didasarkan pada permintaan sejumlah aktivis iklim dunia agar segera dilakukannya transisi cepat dari gas ke tenaga alternatif lain, seperti air dan angin. Permintaan terutama ditujukan pada negara-negara Afrika yang notabene merupakan produsen gas alam dengan kapasitas produksi secara kumulatif cukup signifikan.
Masalahnya, sebagian negara Afrika masih ingin memanfaatkan gas sebagai salah satu komoditas andalan mereka dalam mengembangkan perekonomian di tengah tekanan ekonomi global yang masih sangat volatile. Mesir menjadi pihak yang menyerukan sekaligus menjadi percontohan dilakukannya transisi energi dari gas ke angin.
Terbaru, Bank Rekonstruksi dan Pembangunan Eropa (European Bank for Reconstruction and Development/EBRD) mengklaim telah menyiapkan pendanaan hingga USD1 miliar untuk membantu Mesir menonaktifkan pembangkit listrik tenaga gas sebagai salah satu bagian dari upaya memangkas konsumsi has di dalam negerinya.
Sebagai gantinya, Mesir didorong untuk lebih memanfaatkan pembangkit listrik tenaga angin yang dinilai memiliki potensi besar di negara tersebut. Rencananya, proses transisi bakal mulai dilakukan mulai 2023 mendatang.