Kiryanto menjelaskan bahwa evaluasi terhadap penyesuaian harga BBM non subsidi Pertamina memang harus dilakukan.
Pasalnya, selama empat bulan tidak menaikkan harga, tentu berpengaruh terhadap kondisi finansial BUMN tersebut. Terlebih harga minyak dunia juga berfluktuasi dan bahkan sempat melejit sejak Maret 2024.
"Makanya kalau saat ini harga BBM non subsidi dinaikkan, hitung-hitungannya mungkin sebagai kompensasi, yaitu karena selama beberapa bulan harga BBM non subsidi tidak disesuaikan, padahal di sisi lain harga minyak dunia ketika itu sedang naik," ujar Kiryanto.
DIkatakan Kiryanto, keputusan ketika itu untuk tidak langsung menaikkan harga BBM non subsidi, sudah tepat. Sebab, daya beli masyarakat memang sedang melemah.
Dalam hal ini, meski BBM non subsidi bukan untuk masyarakat lapis bawah, tetapi jika harga langsung dinaikkan dikhawatirkan akan menimbukan efek, baik langsung maupun tidak langsung.