Hal ini juga diperkuat dari hasil pengujian laboratorium oleh Sucofindo. Pada uji coba tersebut, dilakukan pencampuran batu bara kalori tinggi (HRC) dengan low rank calorie (LRC).
"Kedua jenis batu bara itu kemudian dicampur demi menciptakan value creation serta didistribusikan ke PLTU Jawa 7," katanya.
Selama ini, kebutuhan batu bara PLTU Jawa 7 ada di kalori 4.800 yang tidak mudah diperoleh di pasar domestik.
Dengan adanya CBF ini, lanjut dia, maka sumber batu bara kalori 3.800 (low rank coal) dari pemasok bisa dilakukan blending dengan high rank coal 5.800 sehingga mendapatkan kalori yang sesuai.
"Adanya pencampuran batu bara kalori 5.800 dengan kalori 3.800 ternyata memberikan dampak signifikan di mana hasilnya sangat bagus dan sesuai ekspektasi PLTU Jawa 7," katanya.