sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jaga Rantai Pasok Pangan, Jokowi Dukung Skema Pre-Financing di Kopontren Al-Ittifaq

Economics editor Nia Deviyana
06/03/2023 18:19 WIB
Kopontren Al-Ittifaq sampai sejauh ini dianggap berhasil mengusahakan perbaikan perekonomian masyarakat di sekitarnya.
Jaga Rantai Pasok Pangan, Jokowi Dukung Skema Pre-Financing di Kopontren Al-Ittifaq. Foto: MNC Media.
Jaga Rantai Pasok Pangan, Jokowi Dukung Skema Pre-Financing di Kopontren Al-Ittifaq. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Pemerintah mendukung penuh penerapan skema Pre-Financing yang merupakan skema pembiayaan untuk rantai pasok pangan berbasis koperasi.

Skema tersebut saat ini diterapkan di Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq, Bandung, Jawa Barat (Jabar).

Pemerintah berharap skema ini dapat ditiru atau replikasi oleh koperasi-koperasi lain di Indonesia.

Kopontren Al-Ittifaq sampai sejauh ini dianggap berhasil mengusahakan perbaikan perekonomian masyarakat di sekitarnya, dengan memberdayakan para petani kecil yang memproduksi sayur dan buah-buahan sejak 1997.

"Dalam Pre-Financing ini, koperasi diberikan pembiayaan, dan memastikan koperasi membeli produk pertanian hingga 100 persen, menjadi agregator, serta menyeleksi produk hasil pertanian ke pasar modern," ujar Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki saat mendampingi Kunjungan Kerja Presiden Jokowi di Ponpes Al-Ittifaq, Rancabali, Bandung, Jabar, Senin (6/3/2023).

Pada kesempatan itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung penuh penerapan pre-financing untuk rantai pasok pangan berbasis koperasi di Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq, Bandung, Jawa Barat.

Menteri Teten menjelaskan, pada 2020, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) memberikan solusi pembiayaan, agar Kopontren Al-ittifaq dapat meningkatkan skala usaha dan memperluas rantai pasok pangan melalui skema Pre-Financing.

LPDB-KUMKM memberikan pembiayaan pada Kopontren Al-Ittifaq sebesar Rp6,3 miliar, lalu meningkat pada 2021 dan 2022 dengan total pembiayaan sebesar Rp12 miliar.

Saat ini, pasar modern yang telah terhubung dengan Kopontren Al-Ittifaq antara lain PT Lion Superindo, Yogya Departement Store, AEON, hingga Alif Mart.

Teten mengatakan, skema Pre-Financing telah diterapkan di Amerika Serikat (AS) di sektor pertanian, yang tujuannya untuk memastikan stok pangan  komoditas seperti jagung, kentang, dan gandum. Tiap tahun modal kerja diberikan Pemerintah, sehingga Pemerintah AS bisa memprediksi kapan panen jagung, gandum, dan kentang. 

Di Indonesia, Kopontren Al-Ittifaq harus memenuhi kebutuhan permintaan pasar sebanyak 70 ton per hari, maka diperlukan pasokan dari petani-petani lainnya yang turut dibina oleh Kopontren tersebut. 

"Yang paling sulit itu adalah produk pertanian seperti sayur mayur dibanding dengan gandum. Karena sayur mayur mudah rusak. Sehingga diperlukan presisi ketepatan waktu pengelolaannya," kata Teten.

Sebanyak 60%, petani kecil mengolah lahan di bawah setengah hektare untuk memenuhi kebutuhan pasar. Sebelumnya mereka membutuhkan agregator tradisional seperti pengepul, tengkulak, dan lainnya, yang saat ini digantikan posisinya oleh koperasi. 

"Sehingga tidak lagi ada isu ketika panen raya, produk pertanian tak terserap sehingga harganya anjlok," kata MenKopUKM.

Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan dialog antara Presiden Jokowi dan para petani. Dihadiri sebanyak 300 petani binaan Koperasi Al-Ittifaq, 60 pondok pesantren terafilasi Koperasi Al-Ittifaq, dan 28 koperasi sektor pertanian.

Salah satu petani yang hadir, Hasan Kanji menyampaikan uneg-unegnya di hadapan Presiden Jokowi dan MenKopUKM Teten. 

Hasan yang merupakan alumni Ponpes Al-Ittifaq menerapkan pola tanam yang diajarkan pesantren, dengan mengelola lahan seluas 4 ha menghasilkan 2,5 ton produk cabai merah besar setahun.

"Karena dari segi pupuknya naik, maka kebutuhan juga naik. Kami melakukan arahan dari Kopontren Al-Ittifaq dengan menerapakan intergated farming system, sehingga mampu menghasilkan pupuk sendiri untuk tanaman," katanya.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement