IDXChannel - Peningkatan tensi geopolitik, perlambatan ekonomi China dan gejolak yang terjadi di Amerika dan Eropa, membuat perekonomian global masih harus menghadapi risiko ketidakpastian.
Hal tersebut berdampak pada pelemahan kinerja ekspor-impor dan semakin ketatnya likuiditas di pasar keuangan.
Selanjutnya, kondisi ini juga menimbulkan tekanan terhadap suku bunga, inflasi, dan nilai tukar Rupiah serta potensi perlambatan pertumbuhan
ekonomi nasional pada 2023 dan 2024.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan III-2023 tercatat melambat 4,94 persen dibandingkan triwulan sebelumnya, yang masih berada di level 5,17 persen). Kondisi tersebut terjadi, terutama akibat dampak menurunnya kinerja ekspor barang dan jasa.
"Untuk merespons kondisi yang terjadi saat ini, diperlukan terobosan kebijakan untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional melalui intervensi pada sektor strategis yang mempunyai efek pengganda yang besar bagi perekonomian," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Kacaribu, dalam keterangan resminya, Kamis (30/11/2023).