sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jasa Fulfillment Laris Manis Seiring Melonjaknya Pertumbuhan Bisnis Online

Economics editor Dovana Hasiana/MPI
23/05/2023 11:50 WIB
Menjamurnya bisnis online selama pandemi Covid-19 ternyata memberikan efek domino terhadap pertumbuhan jasa fulfillment atau jasa pemenuhan dalam warehousing.
Jasa Fulfillment Laris Manis Seiring Melonjaknya Pertumbuhan Bisnis Online. (Foto MNC Media)
Jasa Fulfillment Laris Manis Seiring Melonjaknya Pertumbuhan Bisnis Online. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Menjamurnya bisnis online selama pandemi Covid-19 ternyata memberikan efek domino terhadap pertumbuhan jasa fulfillment atau jasa pemenuhan dalam warehousing (gudang penyimpanan) dan ordering process (pengepakan order dan pengiriman).

Seiring dengan semakin bertambahnya bisnis online dan e-commerce, jasa fulfillment yang memberikan manajemen pergudangan dibutuhkan untuk membantu memenuhi pesanan dari para pelanggan.

VP Sales dan Marketing Titipaja Sebastianus Waryanto mengatakan, banyak pelaku bisnis online dan e-commerce yang tertarik dengan layanan fulfillment. Sebab, mereka menginginkan perbaikan sistem tata kelola gudang agar bisnis bisa tumbuh dengan baik.

“Apalagi banyak pelaku bisnis yang beralih ke penjualan online. Mereka yang baru terjun ke bisnis online tertarik agar bisnisnya bisa tumbuh dengan manajemen pergudangan yang baik,” ujarnya dalam program Createup IDX Channel, Selasa (23/5/2023). 

Jasa fulfillment terdiri dari tiga komponen utama, di antaranya sistem dan teknologi, infrastruktur, dan sumber daya manusia (SDM). Pertama, sistem dan teknologi yang adaptif dan mengikuti perkembangan zaman dibutuhkan agar bisa terus menjawab kebutuhan dari pelanggan.

Selain itu, infrastruktur, berupa gudang atau tempat penyimpanan, harus tersebar di titik strategis. Terakhir adalah SDM yang diperlukan untuk mengatur pengelolaan barang secara sistematis.

“Sifat natural dari bisnis online atau e-commerce adalah lebih berfluktuasi. Sehingga membutuhkan dukungan dari SDM untuk tetap mengatur dan menjaga pengelolaan barang secara sistematis,” imbuhnya.

Namun, Sebastianus mengatakan, terdapat banyak tantangan di sektor logistik. Dengan demikian, pihaknya pun selalu berusaha untuk menyediakan layanan yang sesuai dengan kebutuhan dari pelanggan. 

Selain itu, pihaknya juga memiliki ekosistem logistik yang lebih besar, sehingga bisa memberikan layanan yang terintegrasi. 

“Kami tidak hanya berhenti pada layanan fulfillment, melainkan tergabung dalam ekosistem agar bisa semakin bertumbuh dan berkembang. Misalnya, kami adalah bagian dari Anteraja Group yang memiliki lini bisnis di logistik, seperti layanan pengiriman. Kehadiran masing-masing lini bisnis pun saling memperkuat lini bisnis lainnya,” pungkasnya. 

(YNA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement