Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Jatim Jumadi menjelaskan skema communal branding adalah terobosan baru dari Pemprov Jatim untuk menjawab masalah kontinuitas produk. Sebab persediaan produk akan ditopang oleh lebih dari satu pelaku usaha.
"Untuk perdana masih komoditas kopi, selanjutnya pada 2024 akan dikembangkan untuk komoditas lain seperti rempah hingga gula merah," jelasnya.
Jatim merupakan produsen terbesar kopi ke-5 di Indonesia setelah Sumatera Selatan, Lampung, Sumatera Utara dan Aceh. Jumlah produksi kopi Jatim mencapai 9,7% dari total kopi Indonesia dari luas tanam perkebunan pada 2021 seluas 113,470 hektare dengan produksi 69.570 ton.
Data Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI), ekspor kopi Jatim sepanjang Januari-Juli 2021 secara volume telah mencapai 44.992 ton dengan nilai USD90,29 juta. Dari total ekspor tersebut, sebanyak 1.805 ton di antaranya merupakan kopi jenis Arabika, 30.832 ton jenis Robusta, dan sebanyak 12.283 ton merupakan kopi olahan. (NIA)