sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jelang Libur Natal dan Akhir Tahun, Satgas Ingatkan Potensi Lonjakan Covid

Economics editor Fahreza Rizky
01/10/2021 11:30 WIB
Wiku Adisasmito menekankan pentingnya belajar dari pola kenaikan kasus Covid, terlebih lagi akan menghadapi libur Natal dan lebaran.
Jelang Libur Natal dan Akhir Tahun, Satgas Ingatkan Potensi Lonjakan Covid(Dok.MNC Media)
Jelang Libur Natal dan Akhir Tahun, Satgas Ingatkan Potensi Lonjakan Covid(Dok.MNC Media)

Lebih lanjut, sebagai pembelajaran pertama, saat kenaikan kasus pasca periode Idul Fitri tahun 2020. Meskipun saat itu diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan mudik ditiadakan, namun kasus tetap naik hingga 214 persen. Kenaikan mulai terjadi  2 minggu pasca Idul Fitri dan bertahan selama 7 minggu.

Setelah itu, adanya kenaikan kasus lagi yang menjadi menjadi puncak pertama COVID-19 di Indonesia. Terjadi dalam kurun November 2020 hingga Januari 2021. Kenaikan ini merupakan akumulasi dari event kolektif yang dimulai dari hari kemerdekaan 17 Agustus, Maulid Nabi pada 28 - 29oktober, periode Natal dan Tahun Baru 2021.

Puncak pertama ini terjadi akibat rentetan event besar yang tidak didukung kebijakan pembatasan yang sesuai. Di mana saat itu berlaku PSBB transisi, dan kasus naik sebesar 389 persen dan bertahan hingga 13 minggu. Setelah puncak pertama, kasus sempat menurun selama 15 minggu.

Namun selanjutnya Indonesia masuk pada puncak kedua dampak dari periode Idul Fitri 2021. Meskipun peniadaan mudik berhasil mencegah sebagian besar masyarakat, namun kegiatan berkumpul bersama keluarga pada satu wilayah yang sama atau wilayah aglomerasi, tetap dilakukan oleh sebagian besar masyarakat.

"Hal ini terjadi karena masyarakat merasa aman dengan turunnya kasus COVID-19 selama 15 minggu berturut-turut pasca lonjakan pertama," lanjutnya.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement