"Di sentra produksi sama kesulitan karena musim hujan, terus kami berkoordinasi dengan sektor hulu, di Jabar cukup banyak cabai. Untuk telur juga masih taraf wajar, minyak saja yang tinggi sampai Rp17.000," terang Arifin.
Pihaknya pun terus memantau perkembangan harga di lima pasar rakyat yang dijadikan objek pemantauan setiap harinya. Selain itu, pihaknya pun menyajikan informasi fluktuasi harga kebutuhan pokok secara realtime kepada masyarakat melalui media sosial.
"Saat ibu-ibu ke pasar sudah tahu. Kita juga memantau hujan dan bencana, kita sudah rapat sama Dishub dan Satgas Pangan agar tidak ada hambatan distribusi," tandasnya. (NDA)