sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jelang Pengumuman Besok, Inflasi AS Masih Bakal Tinggi?

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
12/10/2022 09:57 WIB
Masih belum jelas apakah AS telah melewati puncak inflasi atau belum dan masih menjadi misteri di antara para ekonom.
Jelang Pengumuman Besok, Inflasi AS Masih Bakal Tinggi? (Foto: MNC Media)
Jelang Pengumuman Besok, Inflasi AS Masih Bakal Tinggi? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Tingkat Inflasi di Amerika Serikat (AS) diperkirakan mencapai 8,30% pada akhir kuartal ini, menurut model makro global dan ekspektasi analis Trading Economics. Data inflasi September 2022 negeri Paman Sam akan diumumkan Kamis (13/10/2022) besok.

Senada dengan analisis tersebut, mengutip capital.com, tingkat inflasi AS tetap mendekati level tertinggi dalam 40 tahun, dan rilis September diperkirakan akan menunjukkan angka di atas 8% pada basis tahunan.

Pasar memperkirakan inflasi AS turun menjadi 8,1% di bulan September dari bulan sebelumnya. Jika proyeksi ini tepat, inflasi secara keseluruhan dapat berlanjut dengan tren penurunan yang lambat, berdasarakan proyeksi Capital.com.

Namun, konsensus para analis memperkirakan bahwa inflasi inti akan naik menjadi 6,5% untuk bulan September, naik dibanding 6,3% di bulan Agustus.

Kenaikan ini akan menunjukkan bahwa permintaan jasa masih mendorong inflasi dan kenaikan suku bunga The Fed belum memiliki efek yang diinginkan.

Dalam jangka panjang, tingkat Inflasi AS diproyeksikan akan menempati tren sekitar 1,90% di tahun 2023, menurut model ekonometrik Trading Economics.

Sebelumnya, tingkat inflasi tahunan di AS turun dalam dua bulan kedua berturut-turut menjadi 8,3% pada Agustus 2022, terendah dalam 4 bulan. Angka ini lebih rendah dari 8,5% pada Juli tetapi masih di atas perkiraan pasar sebesar 8,1%.

Penyumbang utama inflasi ditopang indeks energi yang terpantau 23,8%, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 32,9%.

Inflasi bahan bakar minyak (BBM) mencapai 68,8% turun dari 75,6%. Adapun peningkatan inflasi terjadi untuk gas alam sebesar 33% dibanding bulan sebelumnya 30,5% dan listrik sebesar 15,8%, tertinggi sejak Agustus 1981.

Di sisi lain, inflasi untuk makanan meningkat 11,4%, menjadi yang terbesar sejak 1979. Sedangkan sektor perumahan meningkat menjadi 6,2%, terbesar sejak 1984.

Adapun inflasi inti, yang tidak termasuk energi volatil dan harga pangan, meningkat 6,3% dalam setahun, terbesar sejak Maret, dan naik tajam dari 5,9% yang dicapai pada Juni dan Juli.

Proyeksi Inflasi AS

Sumber: Trading Economics

Peningkatan inflasi AS adalah tren yang dimulai pada awal tahun 2021 ketika stimulus fiskal dan moneter besar-besaran yang dirilis selama pandemi mendorong permintaan agregat dalam menghadapi hambatan pasokan global.

Krisis inflasi global telah diperburuk oleh perang di Ukraina, yang telah menaikkan harga energi untuk minyak dan gas alam, yang mengakibatkan kenaikan harga yang lebih berkelanjutan.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement