Secara lebih detail, Yusuf memperkirakan nilai ekspor akan mengalami kontraksi sebesar 0,46% secara bulanan namun kalau dihitung secara tahunan ekspor masih dapat tumbuh di kisaran 7,4%.
Sementara untuk impor secara tahunan mengalami kontraksi 7,61% namun secara bulanan masih dapat tumbuh di kisaran 4 persen.
"Dengan konfigurasi di atas, neraca perdagangan di sepanjang tahun 2022 diperkirakan akan berada di kisaran USD 54,8 miliar," ujarnya.
Menurut Yusuf, angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan angka neraca perdagangan kumulatif Januari sampai dengan November yang berada di kisaran USD 50,5 miliar. Adapun, angka neraca perdagangan sepanjang 2021 yang berada di kisaran angka USD 35,3 miliar.
(FRI)