Pada basis bulanan, inflasi Juni diproyeksikan naik 0,3 persen, jauh lebih tinggi dari kenaikan 0,1 pada Mei.
Sementara itu, inflasi inti diperkirakan turun menjadi 5 persen, terendah sejak November 2021, dari sebelumnya 5,3 persen pada Mei. Tingkat inflasi bulanan diproyeksikan turun menjadi 0,3 persen dari sebelumnya 0,4 persen.
Sementara penurunan inflasi inti AS dapat memperkuat langkah pelonggaran kebijakan The Fed untuk mempertimbangkan jeda suku bunga.
Namun, jika inflasi membandel, kenaikan suku bunga lebih lanjut mungkin terjadi dengan kenaikan 25 basis poin (bps) dengan kemungkinan 88 persen berdasarkan perkiraan pasar.
Adapun merespon jelang rilis data inflasi AS, saham Eropa naik untuk sesi ketiga berturut-turut pada pembukaan perdagangan Rabu (12/7/2023).