Kanselir Jerman, Olaf Scholz mengumumkan, rencana tersebut akan dibayar melalui paket bantuan senilai 200 miliar Euro yang diharapkan mampu mengurangi dampak harga energi.
Paket bantuan itu ditanggung oleh pinjaman tambahan yang disahkan tahun ini. Namun biaya itu tidak masuk dalam anggaran pemerintah tahun ini. Jadi, hal ini memungkinkan Menteri Keuangan, Christian Lindner untuk mengerem utang tahun depan, yang saat itu sempat tertunda di 2020.
Dana bantuan yang direncanakan akan disalurkan melalui pengaktifan kembali Dana Stabilisasi Ekonomi (ESF) yang telah diperkenalkan pada tahun 2020.
Selanjutnya, rencana kedua Jerman adalah menyiapkan mekanisme rem harga yang dimulai pada bulan Maret mendatang. Rem harga ini akan memotong harga gas menjadi 12 sen dari bulan Maret hingga akhir April 2024 untuk 80% penggunaan.
Khusus untuk pelanggan industri besar, rem harga akan diterapkan menjadi 7 sen berlaku mulai Januari 2023.