IDXChannel - Pemerintah berencana akan melakukan impor seperti beras, daging, hingga garam. Di mana impor daging untuk memenuhi kebutuhan daging saat lebaran nanti.
Menanggapi hal tersebut, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menyebut dengan adanya impor tersebut pihaknya menyayangkan pilihan kata benci. Karena kata benci Itu sangat tidak tepat.
"Jadi sesungguhnya tidak ada satu negarapun yang bebas dari barang impor. Lalu tidak ada satupun negara yang bisa benci produk asing. Apalagi di zaman global value chain sekarang ini," ujar dia kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (16/3/2021).
Kemudian, kata dia, garam hanya satu contoh saja bagaimana Indonesia belum bisa lepas dari produk impor. "Justru kalaupun kita misalnya memilih untuk tidak melakukan impor sama sekali, justru itu harus dipertanyakan karena bisa dipastikan hal itu akan merugikan perekonomian kita sesungguhnya," ungkap dia.
Dia juga menjelaskan seharusnya pemerintah menggunakan kata lebih mencintai dan memilih produk dalam negeri. Misalnya apabila ada produk dalam negeri kenapa beli produk impor.
"Namun kalau tidak ada produk dalam negeri tidak harus benci produk asing," tandas dia.