sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jokowi Larang Ekspor Biji Bauksit Mulai Juni 2023

Economics editor Febrina Ratna
21/12/2022 11:52 WIB
Jokowi menyebut pelarangan ekspor biji bauksit bakal menghasilkan penerimaan negara yang lebih tinggi.
Jokowi Larang Ekspor Biji Bauksit Mulai Juni 2023. (Foto: MNC Media)
Jokowi Larang Ekspor Biji Bauksit Mulai Juni 2023. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan pelarangan ekspor biji bauksit mulai Juni 2023. Hal itu merupakan kelanjutan dari upaya pemerintah melarang ekspor komoditas minerba.

Jokowi pun menyebut kebijakan itu bakal menghasilkan penerimaan negara yang lebih tinggi. Selain itu, pelarangan ekspor biji bauksit bakal mendorong industri pengolahan dan pemurnian bauksit di dalam negeri.

“Diperkirakan pendapatan negara meningkat dari Rp21 triliun menjadi Rp62 triliun,” ujar Jokowi dalam konferensi pers, Rabu (21/12/2022).

Lebih lanjut, dia menegaskan pemerintah akan terus konsisten melakukan hilirisasi agar nilai tambah bisa dinikmati di dalam negeri untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat.

Pemerintah juga terus berkomitmen mewujudkan kedaulatan sumber daya alam dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. Terutama dalam rangka pembukaan lapangan kerja sebanyak-banyaknya dan peningkatan penerimaan devisa dan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.

“Ekspor bahan mentah akan terus dikurangi. Hilirisasi industri berbasis sumber daya alam di dalam negeri bakal terus ditingkatkan,” kata Jokowi.

Terlebih lagi, kebijakan tersebut cukup tinggi telah terbukti meningkatkan penerimaan negara. Seperti larangan ekspor nikel yang dimulai 1 Januari 2022 telah menghasilkan Rp326 triliun atau USD20,9 miliar pada akhir 2021.

Semula, ekspor nikel hanya memberikan Rp17 triliun atau USD1,1 miliar terhadap pendapatan negara. Dia pun memproyeksi angka tersebut bakal terus meningkat hingga 19 kali lipat pada tahun ini.

"Perkiraan saya tahun ini tembus lebih dari Rp468 triliun atau lebih dari USD30 miliar,” ujarnya.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement