Pemerintah juga terus berkomitmen mewujudkan kedaulatan sumber daya alam dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. Terutama dalam rangka pembukaan lapangan kerja sebanyak-banyaknya dan peningkatan penerimaan devisa dan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.
“Ekspor bahan mentah akan terus dikurangi. Hilirisasi industri berbasis sumber daya alam di dalam negeri bakal terus ditingkatkan,” kata Jokowi.
Terlebih lagi, kebijakan tersebut cukup tinggi telah terbukti meningkatkan penerimaan negara. Seperti larangan ekspor nikel yang dimulai 1 Januari 2022 telah menghasilkan Rp326 triliun atau USD20,9 miliar pada akhir 2021.
Semula, ekspor nikel hanya memberikan Rp17 triliun atau USD1,1 miliar terhadap pendapatan negara. Dia pun memproyeksi angka tersebut bakal terus meningkat hingga 19 kali lipat pada tahun ini.
"Perkiraan saya tahun ini tembus lebih dari Rp468 triliun atau lebih dari USD30 miliar,” ujarnya.
(FRI)