“Kemudian beras komersial, Presiden sudah menyetujui 250.000 ton, 50.000 tonnya khusus diberikan di Jakarta lewat BUMD pangan Food Station atas permintaan PJ Gubernur DKI juga. 50.000 ton itu akan dicetak juga 5 Kg, 5 Kg bersama teman-teman penggiling padi yang ada, jadi mempercepat cetak,” ucapnya.
Arief tak mengelak bahwa selama periode Januari-Februari 2024 produksi beras di tingkat petani belum optimal. Hal ini mempengaruhi harga jual dan pasokan beras di pasaran.
Dia memperkirakan tingkat produksi akan mulai naik dan membaik pada Maret mendatang. Sehingga, operasi pasar saat ini menggunakan stok beras yang disimpan di gudang Bulog sebesar 1,2 juta ton.