IDXChannel - Kepala Eksekutif JPMorgan Chase & Co, Jamie Dimon mengungkapkan, Amerika Serikat (AS) dan ekonomi global dapat mengarah ke resesi pada pertengahan tahun depan.
Dia mengatakan, inflasi yang tidak terkendali, kenaikan suku bunga yang tinggi, invasi Rusia ke Ukraina, dan efek yang tidak diktehaui dari kebijakan pengetatan kuantitatif Federal Reserve adalah indikator potensi resesi.
"Ini adalah hal yang sangat, sangat serius yang menurut saya kemungkinan akan mendorong AS dan dunia, maksud saya Eropa sudah dalam resesi, dan kemungkinan akan menempatkan AS resesi dalam enam hingga sembilan bulan dari sekarang," ujar Dimon, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (12/10/2022).
Dimon menambahkan, S&P 500 bisa turun dengan mudah 20% dari level saat ini. Dengan penurunan 20% berikutnya kemungkinan akan jauh lebih menyakitkan daripada yang pertama.
Awal tahun ini, Dimon telah meminta investor untuk bersiap menghadapi badai ekonomi, di mana JPMorgan sebagai bank investasi terbesar AS menangguhkan pembelian saham pada Juli setelah melesat dari ekspektasi kuartalan Wall Street.
Pada Juni lalu, Goldman Sachs telah memperkirakan 30% peluang ekonomi AS mengarah ke resesi selama tahun depan. Sementara para ekonomi di Morgan Stanley memproyeksikan peluang resesi untuk 12 bulan ke depan sekira 35%.
Presiden Bank Dunia, David Malpass dan Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgiva juga memperingatkan tentang meningkatnya risiko global dan mengatakan inflasi tetap menjadi masalah setelah perang Rusia dan Ukraina.
(FAY)