IDXChannel - Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI) Komarudin kudiya mengatakan, jumlah perajin batik tradisional mengalami penurunan cukup drastis pascapandemi Covid-19.
Menurutnya, penurunan itu sekitar 50% dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19. Pada akhirnya, hal tersebut berdampak pada menurunnya kapasitas produksi batik tradisional di Indonesia.
"Kalau asosiasi melihat bahwa update terkini usaha batik tumbuh sangat baik, namun produksinya ini sangat menurun tajam pascapandemi," kata Komarudin dalam Market Review IDXChannel, Jumat (11/8/2023).
Dia mengungkapkan, jumlah perajin batik di Indonesia sebelum pandemi sekitar 131 ribu orang, yang tersebar di seluruh Indonesia. Sedangkan pascapandemi, jumlahnya turun menjadi sekitar 70 ribuan orang.
Regenerasi para perajin batik tradisional ini menjadi kendala utama. Jumlah tersebut terancam terus menurun karena minat generasi muda untuk mempelajari batik juga mulai menurun.