sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jumlah Transaksi di Pameran Parekraf ATF 2023 Capai Rp1,4 Miliar dalam Hitungan Jam

Economics editor Erfan Erlin
03/02/2023 02:00 WIB
Jumlah transaksi pada pameran UMKM Ekonomi Kreatif dan Festival Kuliner ATF 2023 telah mencapai Rp 1,4 miliar meskipun baru dibuka beberapa jam saja.
Jumlah Transaksi di Pameran Parekraf ATF 2023 Capai Rp1,4 Miliar dalam Hitungan Jam. (Foto: MNC Media)
Jumlah Transaksi di Pameran Parekraf ATF 2023 Capai Rp1,4 Miliar dalam Hitungan Jam. (Foto: MNC Media)

Dirinya berharap Pameran Parekraf ini bisa menghasilkan keuntungan yang nyata. Tetapi tentunya setelah mendapat keuntungan, GKR Hemas menghimbau untuk terus bergerak menciptakan peluang-peluang baru, terus bekerja keras, dan selalu muncul dengan kreasi dan inovasi baru.

“Kita semua harus tetap bergerak maju, melakukan kerja sama yang baik, mengembangkan kapasitas pribadi, dan menghadapi tahun 2023 dengan penuh keyakinan, tanpa ketakutan terhadap resesi. Saya yakin tahun ini akan menjadi tahun pembuka untuk masa-masa yang lebih baik, lebih makmur, dan lebih bahagia untuk kita semua,” ungkap GKR Hemas.

Pada kesempatan tersebut, Nur Asia Salahudin Uno mengatakan, ATF ini adalah momentum yang sangat penting untuk membngkitkan ekonomi Indonesia. Apalagi melihat fakta yang menunjukan bahwa geliat UMKM di DIY sangat bagus.

“Kalau dilihat hari ini kan ada transaksi 1,4 M. kalau 5 hari bisa 5 kali lipat dari 1,4 M hanya dari pameran ini saja. Harapannya ekonomi Indonesia bangkit ya, karena UMKM inilah mereka sudah mulai menggeliat dan pariwisata mulai bangkit,” ujar Nur Asia.

Indonesia menurutnya termasuk negara yang cepat pemulihannya. Hal ini tak lepas dari kecepatan [pergerakan pada industri kreatif yang terus digalakkan. ATF 2023 bagi Nur Asia adalah kesempatan emas mempromosikan serta memangkitkan pariwisata serta UMKM Indonesia. 

Sementara itu, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY sekaligus Panitia ATF 2023 GKR Bendara menjelaskan, ATF 2023 ini adalah ajang prestisius bagi dunia pariwisata se-ASEAN. Event ini  menjadi pintu gerbang Indonesia dengan memprioritaskan DIY dengan menonjolkan destinasi baru untuk bisa diperkenalkan dan dipromosikan.

ATF 2023 ini dikemas dengan sedikit berbeda dari negara lain. Di negara lain tidak pernah ada B to C, hanya B to B saja atau hanya buyer dengan seller bertemu. Konsep B to C ini diusung pertama kali di DIY. DIY mendorong untuk pemaksimalan perekonomian untuk bisa berkembang.

“Tidak dipungkiri bahwa pariwisata dengan UKM maupun Kemenparekraf RI korelasinya sangat dekat jadi adanya UMKM itu memang yang bikin ini jadi spesial,” kata GKR Bendara.

Tidak hanya saat ini saja UMKM terbuka untuk berkembang hingga mancanegara atau ekspor, namun dirinya berharap ada efek berkelanjutan dari ajang ini.

“Kalau dari kami ATF adalah Bagaimana kami bisa mempromosikan UMKM sehingga ke depannya itu menjadi peluang-peluang baru,” pungkas GKR Bendara. 

(FRI)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement