- Proyek Food Estate
Proyek Food Estate digagas oleh Jokowi sejak awal periode kedua kepimpinannya. Proyek ini masuk dalam proyek prioritas strategis mengacu pada Perpres Nomor 108 Tahun 2022 dan di bawah kendali Menteri Pertanian Sahrul Yasin Limpo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Presiden Jokowi mengungkapkan program food estate adalah upaya antisipasi krisis pangan sehingga dalam pelaksanaannya melibatkan sejumlah kementerian mulai dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Pertanian, hingga Kementerian Pertahanan.
Proyek food estate ini dimanifestasikan pemerintah dengan mengalokasikan anggaran ketahanan pangan sebesar Rp108,8 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024. (Lihat grafik di bawah ini.)
Anggaran ketahanan pangan nasional ini meningkat 7,8 persen dibandingkan outlook 2023 yang mendapatkan alokasi sebesar Rp100,9 triliun.
Berdasarkan catatan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2024, berikut fokus-fokus kebijakan anggaran ketahanan pangan 2024:
- Peningkatan produk domestik dengan perbaikan penyaluran sarana dan prasarana, optimalisasi lahan, pengendalian organisme penganggu tanaman (OPT) dan dampak perubahan iklim (DPI), penguatan riset budidaya dan pascapanen, serta penguatan kapasitas petani dan nelayan.
- Penguatan kelembagaan petani melalui korporasi petani.
- Percepatan pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur pangan, seperti jaringan irigasi dan bendungan.
- Pengembangan kawasan food estate di kasawan Kalimantan Tengah, Sumatra Utara, dan NTT.
- Penguatan cadangan pangan nasional.
- Konsolidasi dan Realisasi IKN
Pemerintah menggenjot realisasi pemindahan IKN dengan menarik investor dalam proyek IKN melalui Konsorsium Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Proyek ini diketuai oleh Sugianto Kusuma alias Aguan, yang merupakan pendiri Agung Sedayu Group.
Sejumlah emiten yang dikabarkan akan terlibat dalam proyek IKN bisa ketiban sentimen positif jika proyek ini berjalan mulus.
Secara resmi, terdapat 10 perusahaan besar Indonesia mengumumkan investasi di IKN Nusantara. Pengumuman ini juga langsung disaksikan Presiden Jokowi ditandai dengan peletakan batu pertama atau groundbreaking di IKN pada Kamis (21/9/2023).
Sepuluh investor tersebut dipimpin oleh Agung Sedayu Group, beranggotakan Salim Group, Sinarmas, Pulauintan, Adaro Group, Barito Pacific, Mulia Group, Astra Group, Kawan Lama Group, dan Alfamart group. Total investasinya mencapai Rp20 triliun. (ADF)