Selanjutnya, Airlangga memastikan pemerintah pusat dan daerah secara intensif melakukan komunikasi kebijakan untuk menjaga ekspektasi masyarakat, dengan cara terus menyampaikan berbagai upaya yang telah ditempuh untuk menjaga ketersediaan bahan pangan, komunikasi belanja bijak, dan tidak panic buying.
"Kedepan, tentunya TPIP-TPID akan terus melakukan berbagai program kebijakan pengendalian inflasi yang adaftif dan inovatif sebagai upaya menjaga stabilisasi harga dan mewujudkan ketahanan pangan nasional dalam rangka mengakselerasi pemulihan ekonomi yang semakin kuat," tutur dia.
Airlangga mengatakan Rakornas Pengendalian Inflasi tahun ini dilaksanakan dalam suasana penuh tantangan.
"Baru saja kita berhasil melewati pandemi covid-19, tekanan lainnya kembali muncul dari kondisi inflasi global yang meningkat karena adanya dirupsi rantai pasok maupun kenaikan harga komoditas. Tekanan inflasi juga terjadi di Indonesia," kata Airlangga.
Namun demikian, Indonesia patut bersyukur karena di tengah peningkatan inflasi berbagai negara, Inflasi di Tanah Air masih cukup terkendali. Terkendalinya inflasi saat ini salah satunya karena langkah kebijakan APBN mempertahankan harga energi domestik (shock absorber).
Pencapaian ini juga menjadi salah satu hasil dari sinergi yang kuat antara Pemerintah Pusat, Bank Indonesia, dan Pemerintah Daerah dalam wadah TPIP-TPID dalam mengimplementasikan berbagai program kebijakan pengendalian inflasi.
"TPIP & TPID telah melaksanakan berbagai program kebijakan dalam kerangka 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif) sebagai upaya menjaga stabilitas harga dan menjaga daya beli masyarakat," pungkas Airlangga.
(NDY)