"Untuk seumuran saya, mungkin fasilitas rumah negara ya dimanfaatkan saja, tapi kalau untuk yang muda-muda lebih baik mereka bisa punya rumah disana dan memiliki aset di sana," kata Iwan.
Menurutnya saat ini pengembangan besar RI seperti Summarecon hingga Ciputra sudah melirik potensi pembangunan hunian komersil di IKN. Bahkan Pemerintah juga sudah menyiapkan lahan khusus apabila mereka siap untuk melakukan investasi.
"Sudah ditawarkan kepada investor, sudah ada beberapa seperti Summarecon, Ciputra sudha berencana, dan lokasinya juga disediakan," sambung Iwan.
Lebih lanjut menurutnya Pembangunan IKN ini bukan sekedar pemindahan pusat Pemerintahan saja. Namun banyak cita-cita negara yang digantungkan lewat proyek pembangunan ibu kota baru tersebut. Terutama kaitannya dalam mengejar target Indonesia Emas 2045 yang diharapkan penduduk Indonesia sudah mampu keluar dari status masyarakat berpenghasilan menengah - rendah.
Selain itu, pembangunan ibu kota baru ini juga sekaligus diharapkan mampu mengurangi angka 12,7 juta backlog perumahan. Mengingat ketersediaan lahan di kota-kota besar yang punya populasi cukup besar tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hunian masyarakat yang belum mempunyai hunian.
"Pembangunan IKN ini juga kan merupakan upaya untuk mengurangi backlog juga ya," pungkasnya.
(NIY)