Di sisi lain, Anindya berharap kerja sama melalui Uni Eropa dan Indonesia melalui Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), segera terealisasi. Peningkatan perdagangan juga bisa diperoleh Indonesia ke depannya.
"Kenapa? Karena akan membuka akses kepada suatu kawasan yang USD17 triliun besarnya. Dan sebaliknya, buat Eropa, European Union-Indonesia ini kan adalah kakak daripada ASEAN dengan 285 juta orang, lalu PDB-nya USD1,3 triliun," tutur Anindya.
Dia mengatakan potensi besarnya penduduk Indonesia yang hampir mencapai 40 persen dari total masyarakat ASEAN, juga memberikan nilai strategis bagi Eropa. Untuk itu, pembahasan mengenai kerja sama Indonesia dan Eropa ini menjadi angin segar untuk Kadin.
"Tapi intinya ini menjadi suatu angin segar. Dan memang seminggu yang lalu kan baru diresmikan CEPA, paling tidak sudah selesai negosiasinya dengan Kanada. Kalau ini bisa jalan, saya rasa timing-nya tepat, dan isu-isu pasti ada," ujarnya.
(Febrina Ratna)