sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kaget Anggaran Ditjen EBTKE Kecil, Bahlil: Padahal Kita Mau Transisi Energi

Economics editor Atikah Umiyani
27/08/2024 17:36 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengaku terkejut saat mengetahui anggaran yang ditetapkan untuk Ditjen EBTKE dalam RAPBN 2025.
Kaget Anggaran Ditjen EBTKE Kecil, Bahlil: Padahal Kita Mau Transisi Energi. (Foto MNC Media)
Kaget Anggaran Ditjen EBTKE Kecil, Bahlil: Padahal Kita Mau Transisi Energi. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengaku terkejut saat mengetahui anggaran yang ditetapkan untuk Direktorat Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Sebab, angkanya terbilang minim.

Padahal, kata Bahlil, pemerintah berencana untuk mencapai transisi energi serta mewujudkan net zero emission (NZE) pada 2060. Sehingga, seharusnya anggaran yang disediakan untuk Ditjen EBTKE lebih besar dari yang ditetapkan saat ini yaitu Rp657 miliar.

"Bu, anggaran Ibu kecil banget ya. Padahal kita rencana mau memakai transisi energi. Ini orang Papua bilang tulis lain, baca lain, bikin lain, latihan lain, main lain. Bagaimana mungkin anggaran sekecil ini bisa kita bicara transisi energi," ujarnya dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (27/8/2024). 

Asal tahu saja, anggaran yang direncanakan untuk Ditjen EBTKE akan disalurkan untuk pembangunan penerangan jalan umum tenaga surya (PJU-TS) sebanyak 10 ribu unit dengan anggaran Rp184 miliar, pembangunan pembangkit listrik minihidro sebanyak satu unit dengan anggaran Rp44,53 miliar, pembangunan tiga unit pembangkit listrik mikro hidro (PLTMH) dengan anggaran Rp64,50 miliar.

Selain itu, anggaran juga akan digunakan untuk pembangunan tiga unit pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan anggaran Rp45,30 miliar, dan perencanaan, pengawasan, dan monitoring evaluasi EBTKE sebanyak enam kegiatan dengan anggaran Rp47,59 miliar.

Selain anggaran untuk Ditjen EBTKE, Bahlil juga menyinggung anggaran Kementerian ESDM yang menurutnya begitu kecil. Hal itu dilontarkannya saat membacakan pagu anggaran tahun 2025.

"Kecil-kecil juga ni uangnya ya, padahal kerjanya gede. Ini sorry Pak (Komisi VII DPR) saya baru baca, kalau Kementerian Investasi kecil masuk akal, tapi kalau Kementerian ESDM yang penghasil PNBP di luar hulu migas Rp170 triliun lebih, ini enggak sampai 10 persen, kalau idealnya itu kan cost-nya itu minimal 20 persen dari total PNBP, tapi enggak ini teori ekonomi dari mana ini," ujar Bahlil.

Sebagai informasi, berikut pagu anggaran 2025 untuk masing-masing sektor ESDM: 

  • Setjen ESDM: Rp553,6 miliar
  • Itjen ESDM: Rp138,6 miliar
  • Ditjen Migas: Rp4,84 triliun
  • Ditjen Ketenagalistrikan: Rp496 triliun
  • Ditjen Minerba: Rp735,9 miliar
  • DEN: Rp63,7 miliar
  • BPSDM ESDM: Rp617,9 miliar
  • Badan Geologi: Rp929,6 miliar
  • BPH Migas: Rp254,2 miliar
  • Ditjen EBTKE: Rp657 miliar
  • BPMA: Rp92 miliar.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement