"Karena yang mahal itu historinya, karena semua orang punya cerita di stasiun, ini yang perlu dipahami bahwa sedemikian besar nama KAI beserta nama stasiunnya," kata Ajie.
"Jadi kalau kita bicara misalnya betapa fisolifisnya Gambir semua orang mengamini bahwa Gambir adalah iconnya Jakarta, itu yang mahal, jadi naming ini sebetulnya menjadi hal yang cukup sakral," sambungnya.
Adapun benefit yang ditawarkan KAI kepada perusahaan yang ingin membeli hak penamaan Stasiun, nantinya nama brand milik perusahaan akan diterapkan dalam berbagal penyebutan baik audio maupun visual di berbagai media seperti, signage, wayfinding, peta jalur, announcement, dan berbagai publikasi lainnya terkait stasiun tersebut. (RRD)