"Sementara volume pengguna pada Sabtu kemarin total hanya 83.274 pengguna, merupakan catatan terendah sepanjang tahun 2021 ini," tuturnya.
Penyesuaian jumlah perjalanan di luar jam sibuk juga digunakan KAI Commuter untuk memaksimalkan perawatan sarana KRL yang tidak beroperasi di jam-jam sibuk, serta menjaga kesehatan dari para masinis dan Petugas Pelayanan KRL yang menjadi ujung tombak pengoperasian kereta.
Dengan penyesuaian perjalanan sejak 17 Juli ini, maka jumlah frekuensi perjalanan KRL di setiap lintasnya adalah sebagai berikut :
1. Lintas Bogor/ Depok – Jakarta Kota PP, 192 perjalanan KRL
2. Lintas Bogor/ Depok/ Nambo – Duri/ Jatinegara PP, 165 perjalanan
3. Lintas Cikarang/ Bekasi – Jakarta Kota PP, 167 perjalanan
4. Lintas Rangkasbitung/ Parungpanjang/ Serpong – Tanah Abang PP, 171 perjalanan
5. Lintas Tangerang – Duri PP, 94 perjalanan
6. Lintas Tanjung Priok – Jakarta Kota PP, 50 perjalanan
Pada akhir pekan kemarin maupun di hari-hari kerja, seluruh syarat dokumen perjalanan untuk menggunakan KRL masih berlaku.
Sehingga KRL hanya beroperasi untuk melayani mereka yang bekerja di sektor esensial maupun kritikal. Dokumen syarat perjalanan ini berlaku selama periode PPKM Darurat. Selama satu pekan lalu, pelaksanaan aturan berjalan lancar dan kami mengucapkan terima kasih kepada para pengguna KRL di sektor esensial maupun kritikal yang telah mengikuti aturan tersebut.
KAI Commuter juga hendak mengajak para pengguna yang masih beraktivitas dengan KRL untuk mengikuti seluruh protokol kesehatan yang berlaku di stasiun maupun di dalam KRL. Para pengguna diwajibkan menggunakan masker ganda dengan masker medis di dalam dan masker kain sebagai pelapis di luar.