"Akan tetapi tetap rencana pembangunan itu tergantung studi yang dilakukan juga. Ada juga studi lewat selatan, tapi itu lokasinya bergunung, sehingga akan lebih mahal biayanya," kata mantan direktur utama PT Angkasa Pura II (Persero) itu.
Apapun opsinya, menurut Menhub, proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya memerlukan investasi yang besar karena jaraknya yang jauh. Dia menilai, proyek ini masih memerlukan kajian panjang, terutama dari sisi feasibility-nya karena proyek ini tidak murni dibiayai APBN.
"Investasi kereta cepat ini tidak murah, tetapi di China, sebenarnya yang membiayai adalah pemerintah, saya yakin apabila ada satu goodwil untuk melanjutkan, itu jadi," katanya.
(Rahmat Fiansyah)