IDXChannel – Sejak pertengahan tahun 2022, seluruh negara di dunia tengah dikhawatirkan dengan isu resesi perekonomian yang bakal terjadi. Hal tersebut disebabkan kondisi perekonomian global yang tidak stabil.
Bank Dunia pun menyatakan bahwa resesi ekonomi global sudah di depan mata. Bahkan, Bank Dunia merasa pesimistis negara-negara di dunia bisa menghindari ancaman kemunduran roda perekonomian tersebut.
Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan bahwa resesi perekonomian kali ini disebabkan oleh inflasi yang melonjak tajam di berbagai negara atau yang disebut juga dengan istilah stagflasi.
"Perang di Ukraina, lockdown di China, gangguan rantai pasokan, dan risiko stagflasi memukul pertumbuhan. Bagi banyak negara, resesi akan sulit dihindari," ungkap Malpass dalam laporan terbaru yang dikutip melalui Reuters pada (8/6/2022).
Bank Dunia memproyeksi resesi global bisa terjadi pada tahun depan. Itu karena adanya perlambatan ekonomi yang cukup tajam di tiga wilayah dengan ekonomi besar yakni Amerika Serikat (AS), China dan Eropa.
Selain itu, bank sentral di berbagai belahan dunia kompak menaikkan suku bunga acuan demi memerangi inflasi. Dengan kondisi itu, ancaman resesi pun kian nyata dan perlu segera diantisipasi.
Bank Dunia memproyeksi banyak negara yang akan jatuh ke jurang Resesi di tahun 2023. Karena, suku bunga acuan bank sentral di sejumlah negara semakin tinggi. Bank Dunia mendesak seluruh negara untuk fokus meningkatkan produksi, agar pasokan kembali melimpah sehingga inflasi bisa ditekan.
Belum memasuki 2023, sudah ada beberapa negara yang masuk kedalam jurang resesi.