Hanya saja, kata Hary, K-Vision harus selalu siap menghadapi dinamika industri yang luar biasa dan gampang berubah. Kejelian melihat situasi dan kemampuan untuk beradaptasi sangat dibutuhkan dalam hal ini.
"Apa yang baik hari ini, belum tentu baik di kemudian hari. Jadi, kita tetap harus mawas diri. Kalau saatnya harus mengubah tertentu, misalnya dengan teknologi yang berbeda, adaptasi dengan situasi yang baru, ya kita harus lakukan," tuturnya.
Hary melihat masa depan K-Vision sangat cemerlang. Apalagi, selama ini K-Vision fokus menggarap second tier atau pasar di daerah-daerah terpencil yang jaringan Internetnya belum begitu bagus dan cenderung mahal.
"Jadi, cara mudah untuk berlangganan atau menonton video atau channel itu melalui K-Vision dan satelit. Beli satu kali, tapi sudah bisa selamanya menonton, bayar listrik saja," katanya.
(IND)