Namun saat ini Edwin menjelaskan proses produksi perfilman tanah air sudah mulai dilakukan kembali dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Meski Demikian, Edwin mengaku belum bisa berjalan secara normal.
"Untuk saat ini produksi sudah bisa berjalan Kembali tapi tentunya belum seperti dulu, jadi kalau seberapa berat, pasti sangat berat, itu pun belum dihitung potensi ekonomi yang hilang selama pandemic," lanjutnya.
Dalam kesempatannya, ketua Aprofi itu juga mempromosikan kepada masyarakat kalau saat ini bioskop Indonesia sudah menerapkan seluruh protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah, termasuk penerapan aplikasi PeduliLindungi.
"Teman-teman di Industri film ataupun di bioskop tentu juga akan melakukan protocol Kesehatan yang ketat, ini juga yang sedang teman-teman kampanyekan bahwa ini aman dan kita bisa Kembali nonton film nasional di bioskop seperti sebelumnya tentu dengan protocol Kesehatan yang ketat," tuturnya.
Bahkan pada akhir tahun 2019 industri perfilman Indonesia sempat menduduki peringkat 10 besar sebagai pasar film terbesar di dunia dengan nilai sebesar 500 juta USD.
(IND)