Sandiaga menjelaskan, kemudahan pelayanan visa menjadi komponen penting yang dapat meningkatkan pertumbuhan kunjungan turis asing atau wisman ke ke Indonesia, yang tahun 2022 ini menargetkan sebanyak 1,8 juta hingga 3,6 juta kunjungan wisman.
Ia menuturkan, pertumbuhan pariwisata mancanegara tentunya salah satunya akan ditentukan dari kebijakan keimigrasian suatu negara. Semakin kebijakannya memudahkan dan terjangkau bagi wisatawan, semakin besar pula peluang negara tersebut mendapatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.
Sandiaga berharap, bahwa dengan adanya program baru tersebut juga dibarengi dengan peningkatan layanan keimigrasian sehingga, wisatawan akan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dalam berkunjung ke Indonesia.
Terlebih, pihaknya optimis para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif dapat bertahan menghadapi ancaman resesi dengan kondisi lebih siap. Kemudian melihat potensi roda perekonomian di sektor parekraf mengalami geliat yang cukup baik dan mengalami perubahan positif, di antaranya meningkatnya permintaan dalam negeri yang cukup signifikan dibandingkan dengan tahun awal pandemi.
"Kami meyakini second home visa dapat menjadi pintu bagi ceruk pasar wisatawan mancanegara ke Indonesia, terutama bagi calon wisatawan yang memenuhi kriteria visa tersebut. Namun demikian, berapa signifikansi dari kebijakan visa dan izin tinggal melalui second home visa tersebut belum dapat diukur saat ini," tutup Sandiaga Uno. (RRD)