IDXChannel - Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menyebut kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) menjadi salah satu penyebab investor ogah menanamkan modalnya di Indonesia.
Menurutnya, kebijakan TKDN perlu dibenahi oleh pemerintah lantaran banyak dimanfaatkan untuk kepentingan rent-seeking. Ia mencontohkan praktik manipulasi TKDN di sektor elektronik, yang menurutnya justru merusak.
"TKDN, ya kita tahulah praktek TKDN. Dan handphone katanya TKDN-nya 35 persen. Tapi sebenarnya prakteknya adalah impor dari China, ganti bungkus, kemudian dijual kepada produsen di dalam negeri, dan itu sudah dianggap sebagai TKDN," kata Wijayanto dikutip Senin (5/5/2025).
"Kalau TKDN, kebijakan yang kelihatan indah, tetapi prakteknya seperti itu, sebenarnya ini sedang membuat Indonesia tidak menarik bagi investasi berkualitas," tuturnya.
Wijayanto menyebut, dengan adanya kebijakan TKDN, Indonesia justru sedang memberikan karpet merah kepada para pelaku bisnis yang suka bermain-main dengan regulasi. Hal ini juga yang membuat Apple berat untuk berinvestasi di Indonesia.