"Capaian eksplorasi saat ini juga sangat menggembirakan dimana PHE berhasil menemukan gas discovery dari sumur eksplorasi Helios D-1 di Kalimantan Timur dan NSO XLLL di Sumatera Utara. Hal ini menjadi bukti program gas transition dari temuan sumber daya gas dari berbagai sumur eksplorasi sejak tahun lalu," tambah Arya.
Ia menambahkan, keberhasilan lain yang membanggakan adalah penandatanganan pengelolaan wilayah kerja Peri Mahakam di lepas pantai Kalimantan Timur dan babak baru pengelolaan wilayah kerja East Natuna di area perbatasan negara kepulauan Natuna.
Terakhir adalah penandatanganan perpanjangan kontrak baru di Menzel Lejmat Nord (MLN), Blok 405 di Algeria.
Blok migas ini memiliki konsep Bring Barrel Home Saharan Crude Blend ke Indonesia yang merupakan salah satu quick win dalam mendukung ketahanan energi nasional.
Potensi yang menarik dari blok ini adalah izin pembangunan pabrik LPG dengan kapasitas 1 juta metric ton per tahun yang produksinya dapat dibawa ke Indonesia.
“Capaian ini tidak terlepas dari upaya PHE mengelola strategi utama dalam mengelola baseline produksi, meningkatkan production growth melalui rencana kerja dan merger & acquisition serta meningkatkan reserve & resource growth dengan selalu mengedepankan aspek Enviroment, Social, Governance. Dengan dukungan PT Pertamina (Persero) selaku Holding dan dukungan Pemerintah, PHE terus mendukung pemenuhan energi nasional dan membangun kapasitas industri hulu migas nasional,” papar Arya.