IDXChannel - PLN melakukan perjanjian kerja sama strategis dengan Yayasan WWF Indonesia dalam forum Energy Transition Working Group (ETWG) di Yogyakarta, Maret lalu. Kerjasama ini bertujuan untuk mengembangkan energi bersih berkelanjutan.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN menargetkan pengembangan 20,9 GW pembangkit listrik berbasis energi terbarukan seperti tenaga air, bayu, surya, dan panas bumi. Walaupun merupakan energi bersih, dalam penyiapan dan pembangunannya, pembangkit tersebut dapat berpotensi berdampak pada keanekaragaman hayati (termasuk satwa dilindungi) dan sosial-ekonomi-budaya kepada masyarakat setempat.
"Adanya kerja sama ini, dapat memperkuat sistem manajemen dan kebijakan pada perlindungan lingkungan sosial di PLN sehingga dampak terhadap lingkungan dan sosial dapat dihindari, diminimalisir, dan dimitigasi," ujar Darmawan dalam keterangannya, Rabu (6/4/2022).
Darmawan menilai, dalam mencapai target Carbon Neutral di 2060 perlu langkah cepat dan masif yang dilakukan PLN. Dalam menjalankan proyek energi bersih tersebut PLN sebagai perusahaan global juga perlu memenuhi standar sosial dan lingkungan berkelanjutan yang sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDG's).
Dalam mewujudkan target carbon neutral, Darmawan mengatakan PLN sudah menerbitkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Hijau. Dalam RUPTL Hijau ini, porsi pembangkit listrik berbasis energi terbarukan pada 2030 ditargetkan mencapai 29 gigawatt (GW). Untuk mencapai target tersebut, PLN bakal menambah pembangkit EBT baru hingga 20,9 GW. Khususnya, PLN juga akan mendukung industri di Kawasan Industri Hijau melalui pembangkit hijau.