Dia melanjutkan, PLN juga akan mengakselerasi pengembangan pada daerah defisit serta daerah yang menggunakan BBM impor sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). Menurut dia, ada sekitar 5.200 unit genset yang sekarang masih dioperasikan terutama di daerah 3T sekitar 2.000 MW.
"Ke depan ini akan terus kita dorong bagaimana mengonversi PLTD dengan renewable energy sesuai kondisi tempat," jelasnya.
Ikhsan menambahkan, pada sistem kelistrikan dengan reserve margin besar perlu mempertimbangkan harmonisasi supply demand.
"Sistem kelistrikan reserve di Jawa-Bali ini margin-nya sangat besar. Di Jawa ini hampir 50% cadangan yang tersedia. Ini tentu kita dorong bagaimana menarik investasi masuk ke Indonesia dan meng-create demand, industri-industri masuk ke tanah air. Kita tahu industri ini konsumsi listriknya cukup besar," ungkapnya.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengatakan, komposisi bauran EBT Indonesia baru separuh perjalanan dari target sebesar 23% di tahun 2025. Pada tahun 2020, komposisi bauran energi di Indonesia antara lain 38% batu bara, 31,6% minyak bumi, 19,2% gas bumi, dan EBT 11,2%.