IDXChannel - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berharap kontribusi sektor perumahan dapat meningkatkan perekonomian di 2023.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rionald Silaban, mengatakan Indonesia mampu melewati 2022 dengan baik.
Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang diperkirakan mencapai 5,2-5,3%. Adapun inflasi terjaga di kisaran 5,5% dan penyaluran kredit di sektor properti tumbuh 8,3%.
"Kami melihat sektor perumahan adalah salah satu sektor yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kita karena dia memiliki multiplier effect yang sangat tinggi terhadap sektor lainnya," ujar Rionald dalam Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Ekosistem Pembiayaan Perumahan secara virtual di Jakarta, Rabu (25/1/2023).
Rionald menyambut dibentuknya Sekretariat Ekosistem Perumahan. Harapannya, sekretariat ekosistem ini dapat melihat permasalahan perumahan di Indonesia dengan jernih.
"Pengalaman saya di Bank Dunia menunjukkan institusi-institusi seperti ini penting, terlepas nanti ada putusan public policy yang sifatnya kontemporer, yang berarti bergantung pada situasi dan keadaan," ungkap Rionald.
Namun, sekretariat ekosistem harus bisa jernih melihat permasalahan. Dia mengatakan pihaknya memahami Kementerian PUPR sudah berupaya untuk mempercepat penyediaan rumah sederhana dan layak huni bagi masyarakat.
"Sementara dari sisi kami di Kemenkeu, pada dasarnya APBN sifatnya agak terbatas, sehingga terkait dengan masalah perumahan, ini sekretariat ekosistem bisa memberikan masukan yang independen walaupun nantinya public policy-nya bisa berbeda," jelas Rionald.
Dia menegaskan, pada dasarnya pihaknya ingin memenuhi harapan masyarakat. "Karena memiliki rumah adalah hak yang harus bisa disediakan oleh pemerintah," tandasnya. (NIA)