Febrio meyakini BLT senilai total Rp31,95 triliun tersebut akan dibelanjakan segera untuk kebutuhan sehari-hari, dan dampaknya akan terlihat langsung pada komponen konsumsi Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal IV-2025.
"(BLT Rp900 ribu) ini menjadi konsumsi di masyarakat dan terlihat nanti bagian konsumsi di PDB kita di kuartal keempat," kata Febrio.
Keyakinan Kemenkeu untuk mempercepat penyaluran BLT muncul di tengah laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan pelemahan daya beli masyarakat.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud mengungkapkan bahwa pertumbuhan konsumsi rumah tangga hanya mencapai 4,89 persen secara tahunan (year on year/YoY) pada kuartal III-2025. Angka ini lebih rendah dibandingkan kuartal II-2025 (4,96 persen YoY) dan kuartal III-2024 (4,91 persen YoY).